Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf menegaskan bahwa sekolah menengah kejuruan (SMK) dan balai latihan kerja (BLK) perlu dibenahi untuk meningkatkan ketrampilan pencari kerja agar penyerapan tenaga kerja meningkat.

"Kalau melihat data BPS tahun 2009, sembilan pencari kerja di Jatim ada empat yang terserap tapi hanya dua yang terisi, sedangkan data BPS tahun 2010 tinggal empat pencari kerja yang menganggur, tapi ada dua lowongan dan hanya satu yang terisi," katanya di Surabaya, Jumat.

Ia mengemukakan hal itu saat membuka "Job Market Fair 2011" (JMF 2011) yang dihadiri Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja (Bina Penta) Kemenakertrans Dr Reyna Usman dan diikuti 30 perusahaan dari Surabaya dan sekitarnya yang membuka 2.000-an lowongan pekerjaan.

Menurut Wagub Jatim yang akrab disapa Gus Ipul itu, data BPS itu menunjukkan ketrampilan pencari kerja perlu ditingkatkan, karena banyak lowongan pekerjaan yang tidak terserap dan bahkan lowongan yang terserap pun tidak semuanya dapat terisi.

"Karena itu, saya kira perlu perbaikan kurikulum di SMK yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, karena pasar kerja memang bersifat dinamis, apalagi pencari kerja nantinya juga harus bersaing dengan tenaga kerja asing, sehingga kurikulum SMK perlu dibenahi," katanya.

Selain itu, BLK juga perlu dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan ketrampilan tenaga kerja. "Untuk itu, Disnakertrans di Jatim perlu membenahi BLK untuk optimalisasi pemanfaatannya bagi peningkatan ketrampilan tenaga kerja di Jatim, sehingga mereka dapat cepat diterima bekerja oleh perusahaan," katanya.

Senada dengan itu, Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja (Bina Penta) Kemenakertrans Dr Reyna Usman yang mewakili Menakertrans Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa JMF merupakan upaya untuk mempertemukan pencari dan pengguna kerja yang perlu didukung untuk mengurangi pengangguran.

"Angka pengangguran tahun ini menurun 6,5 persen dibandingkan tahun 2010, karena itu Kemenakertrans akan menggelar 40 JMF pada tahun 2012 untuk memperluas kesempatan kerja, namun JMF juga dapat dijadikan ukuran oleh pemerintah untuk meningkatkan ketrampilan tenaga kerja," katanya.

Sementara itu, Kadisnakertransduk Jatim Dr Hary Soegiri MBA MSi menjelaskan 2.000-an lowongan kerja yang disediakan dalam JMF 2011 antara lain sales atau marketing, finance, legal, HRD, produksi, teknik, desain grafis, quality assurance, dokter umum, perawat, radiographer, analis kesehatan dan medical representative.

JMF 2011 juga dimeriahkan dengan pemberian penghargaan kepada 62 perusahaan dan instansi yang mengembangkan JMF di daerahnya. Selain itu, pemberian penghargaan kepada 20 perusahaan dan 11 kabupaten/kota yang berhasil menjaga iklim hubungan industrial yang kondusif.

Dalam pembukaan "Job Market Fair 2011" (Pameran Bursa Kerja 2011) yang juga ditandai dengan pemberian penghargaan manajemen terbaik kepada 10 Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) itu, Wagub Jatim bersama Dirjen Bina Penta Kemenakertrans sempat berdialog dengan pencari kerja secara lesehan