Siswa SMAN 12-SMK BLK Tawuran

Jumat, 04 November 2011 05:31
Sejumlah siswa melempar batu di tengah keramaian lalu lintas di Jalan Pulau Tegal, Sukarame, Bandar Lampung, Kamis (3-11). Tawuran antara siswa SMAN 12 Bandar Lampung dan SMK Bina Latih Karya (BLK) Sukarame dipicu saling ejek dan mengakibatkan tiga sepeda motor rusak.

BANDAR LAMPUNG (Lampost): SMAN 12 Bandar Lampung dan SMK BLK Sukarame terlibat tawuran, Kamis (3-11), sekitar pukul 13.00. Akibat kejadian itu, dua motor rusak dan delapan motor diamankan polisi berserta dua siswa yang terlibat tawuran.

Menurut Adi, siswa kelas XI Jurusan Otomotif yang tertangkap polisi, kejadian bermula ketika salah seorang siswa SMAN 12 mengejek siswa BLK yang tingal di Way Galih dengan kata-kata tidak sopan. "Dasar kampung, tidak punya internet," kata Adi menirukan ucapan siswa SMAN 12 itu.
Tidak senang dengan ejekan tersebut, siswa SMK BLK yang bertempat tinggal di Way Galih berserta teman-temannya menyerang SMAN 12 sekitar pukul 13.00.
Puluhan siswa SMK BLK melempari siswa SMAN 12 yang pulang sekolah dengan batu. Bukan hanya siswa SMAN 12 yang menjadi korban lemparan batu, masyarakat yang lewat juga terkena serangan tersebut.
Tidak lama tawuran berlangsung, mobil patroli Polsek Sukarame datang ke lokasi dan mengejar siswa SMK BLK yang berlari ke perkebunan PTPN VII.
Hasilnya, seorang siswa SMK BLK yang diketahui bernama Adi dan seorang lagi yang mengaku warga Way Galih diamankan polisi. Bahkan, aparat juga mengamankan delapan sepeda motor yang ditinggal.
Tawuran Berlanjut
Tidak lama berselang, siswa SMAN 12 pulang dengan mengendarai sekitar 50 motor. Mereka berkonvoi tanpa dikawal polisi menuju arah SMK BLK di Jalan Pulau Tegal.
Di lokasi, siswa SMAN 12 berpapasan dengan beberapa siswa SMK BLK mengendarai motor yang juga baru pulang sekolah. Tawuran tidak bisa terhindarkan lagi.
Sekitar 20-an siswa SMAN 12 langsung menyerang anak-anak BLK yang berjumlah sekitar 5 orang dengan melempar batu. Akibatnya, dua motor rusak karena dipukuli dan dilempar batu.
Seorang siswa SMAN 12 yang tidak berhasil kabur dipukuli warga yang geram dengan kelakuan mereka. "Kami kesal akibat ulah siswa itu. Akibat tawuran, warga lain menjadi korban," kata seorang warga yang tak mau namanya disebut.
Sementara itu, Kepala SMAN 12 Bandar Lampung Jalaludin menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian. Sebab, kejadiannya di luar jam sekolah dan tidak terjadi di lingkungan sekolah.
Menurut Jalaludin, kejadian bermula sejak Selasa lalu, saat anak-anak SMAN 12 pulang sekolah dan dilempar batu oleh oknum siswa SMK BLK. "Beruntung, waktu itu ada polisi, sehingga tawuran bisa dicegah," ujar dia.
Dia mengatakan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, Polsek Sukarame kemudian memfasilitasi SMAN 12, SMK BLK, SMK Bakti Utama, dan SMKN 5 untuk menandatangani nota kesepahaman saling menjaga situasi.
Namun, karena tadi siswa SMAN 12 diserang, terjadilah tawuran. "Saat ini ada 4 siswa SMK BLK, 3 siswa SMAN 12, dan 6 motor yang diamankan," kata dia.
Terkait dengan sanksi yang akan diberikan sekolah, menurut Jalaludin, pihaknya akan memberikan teguran dan peringatan serta meminta anak-anak menandatangani perjanjian agar tidak lagi melakukan tawuran.

 
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response.
0 Responses
Leave a Reply